Kidung mendengung dari kumbang yang nangkring di selangkang cabang pohon selagi dedaunnya tengadah sedekah berkah, merdu tanpa kata.
Di halaman rumah yang lapang, si Ujang dan kekawannya telah sepakat, hari ini tidak main kelereng, mau main tampok bola bulu ayam. Yang menang dapat hadiah, yang kalah mbayar lima ribuan, kompak.
Di sebelah timur, angin sepoi membisikkan katakata ghaib entah apa, tapi jelas membuat daundaun bertabur hambur di muka tanah.
Sementara mentari geram garang, menumpahkan bara tanpa pandang sebrapa dosadosa, luluh keluh segala peluh, lusuh.